IKLAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK

KAPITA SELEKTA, 14 NOVEMBER 2017 
NARASUMBER : Endah Murwani (Universitas Multimedia )


IKLAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK

Kita dapat melihat iklan dimana-mana, iklan juga telah mengepung kita dari berbagai penjuru dan sepanjang waktu, sehingga memungkinkan untuk menembus hampir semua celah kehidupan setiap orang. Pengiklan terkadang tidak akan melewatkan titik-titik dimana ia bisa beriklan. Iklan adalah informasi yang isinya membujuk khalayak banyak atau orang banyak agar tertarik kepada barang atau jasa yang ditawarkan, dengan kata lain iklan dapat memberitahu kepada banyak orang mengenai barang dan jasa yang dijual, dipasng di media massa seperti majalah, koran atau di tempat-tempat umum. Menurut Baudrillard iklan merupakan bagian dari sebuah fenomena sosial bernama consumer society. Objek dalam iklan tidaklah berdiri sendiri, melainkan dibentuk oleh sebuah sistem tanda.
Lalu bagaimana pesan itu dapat diterima oleh khalayak?



Kemudian terdapat 2 fungsi komunikasi iklan :
  • ·         Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik produk
  • ·   Fungsi transformational, iklan berusaha untuk mengubah sikap-sikap yang dimiliki oleh konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup Tetapi seiring berjalannya waktu fungsi iklan pun mengalami pergeseran

Tetapi seiring berjalannya waktu fungsi iklan pun mengalami pergeseran, iklan tidak hanya sekedar bertujuan menawarkan dan mempengarui calon konsumen  untuk membeli suatu produk. Akan tetapi lebih dari itu, iklan turut berpengaruh dalam membentuk sistem nilai, gaya hidup, maupun selera budaya tertentu. Iklan tidak hanya memviualisasikan kualitas dan atribut dari produk yang harus dijialnya, tetapi mencoba membuat bagaimana sifat atau ciri produk tersebut mempunyai arti sesuatu bagi kita

Contohnya :
·         Iklan L-man menampilkan laki-laki yang berbadan six pack dan disukai para wanita sedangkan disebelahnya terdapat lelaki yang memiliki badan biasa yang tidak dilirik sama sekali oleh wanita. Iklan ini membuat mindset orang-orang bahwa jika memiliki badan sixpack maka semua wanita akan menyukainya.
Disinilah iklan disebut sebagai konsep kekerasan simbolik, iklan menjadi sebuah mesin kekerasan simbolik yang bisa menciptakan sistem kategorisasi, klasifikasi dan definisi sosial tertentu dengan kepentingan kelas atau kelompok dominan. Image-image simbolik yang diproduksi iklan seperti misalnya kebahagiaan, keharmonisan, kecantikan, gaya hidup oderen pada dasarnya merupakan sistem nilai yang dimiliki kelas atau kelompok dominan yang di edukasikan pada suatu kelompok masyarakat. (Devi Wijayanti - 915140010)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEDIA PLANNING

Peran Penting Litbang dan Content Enrinchment di Bisnis Penerbitan